Ritual Malam Satu Suro

Kamis, 17 Desember 2009

Salam Takzim

Pembaca dan sahabat Batavusqu yang berbudi…

Sajian upacara adat non perkawinan berikut, penulis coba angkat, sisi lain pementasan film jadul (jaman dulu) yang pernah dibintangi oleh Suzanna (alm) dengan judul Malam Satu Suro ya Ritual malam satu suro. Kisah dalam film layar lebar itu mungkin jauh dari gambaran sebuah malam keramat. Tapi setidaknya menunjukkan 1 Suro bermakna khusus. Banyak yang percaya, momen itu berhubungan dengan hal gaib dan pengalaman luar biasa.  Mari sahabat kita ikuti lanjutannya.

Masa peralihan menuju penanggalan baru Jawa (1 Suro) atau tahun baru Islam (1 Muharram) memang kerap dianggap mendatangkan berkah. Bahkan berkembang kepercayaan, berdoa dan tirakat di tempat-tempat bersejarah dan keramat bisa membuat keinginan terkabul. Sebuah fenomena (oleh Sumanto Al Qurtuby, peneliti Lembaga Studi Agama dan Pembangunan, Semarang, disebut sebagai agama humanistik) yang mensahkan seseorang tampil modern dan logis di suatu waktu, namun sangat tradisional dan mistis di kurun waktu yang lain.


Berlainan akar

Gejala serupa bisa ditemui dalam peringatan 1 Suro atau 1 Muharram (tahun ini jatuh pada tanggal 19 Desember) di Cirebon, bekas pusat Kerajaan Islam besar di perbatasan Jawa Barat & Jawa Tengah. Bedanya, ritus yang melibatkan dua keraton utamanya, Kesepuhan (dari kata sepuh, maknanya lebih tua) dan Kanoman (dari kata anom, lebih muda) tak sebanyak di Solo dan Yogyakarta. “Tapi bukan berarti nilai sakralnya berkurang. Kesakralan itu tergantung bagaimana hati kita memandang,” ucap Ratu Mawar, putri Sultan Haji Muhammad Djalaludin alias Sultan Kanoman XI, penguasa teranyar keraton Kanoman.


Melihat jumlah acara, inisiatif meramaikan 1 Suro justru lebih banyak datang dari Pemda Kotamadya Cirebon. Seperti “Helaran (pergelaran – Red.) Budaya” yang digelar di depan balai kota, dua hari menjelang 1 Muharram. “Helaran” menyajikan pertunjukan sendratari kolosal “Babad Cirebon” yang berlangsung satu jam. Drama gerak yang dibawakan puluhan penari itu diakhiri dengan penancapan “Pohon Witana”, pondokan cikal bakal Cirebon. Selanjutnya, dilakukan pawai prajurit Keraton Kesepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.


Pemda pun mengadakan lomba gerak jalan, pertandingan olahraga antar instansi. Bahkan dua hari setelah acara “Helaran”, walikota Cirebon mengadakan Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka HUT Cirebon.


Seorang wisatawan asal Belanda yang akan menghadiri rangkaian acara itu sempat bertanya-tanya. “Apakah peringatan 1 Suro di Cirebon sudah berubah jadi kegiatan formal?” Sebuah pertanyaan yang sulit terjawab jika wisatawan itu hanya singgah satu-dua malam di kota pantai utara Jawa itu.


Tak kurang Sultan Anom, sebutan bagi penguasa Keraton Kanoman mengakui kebenaran pandangan sang wisman. “Tak apa toh, tradisi kita berbeda dengan Keraton Solo dan Yogya. Masing-masing memiliki latar belakang sejarah berlainan,” ujarnya di Bangsal Dalem Kanoman.


Ya, akar sejarah inilah kunci yang membedakan 1 Suro di Kota Udang. Bagi warga Cirebon, maknanya bukan sekadar malam penuh berkat dan keramat, tapi juga hari jadi. Tahun ini, Cirebon genap berusia 640 tahun.


“Mungkin, para pendirinya sengaja membangun Cirebon pas 1 Muharram, supaya bagus,” tutur Sultan. Ini sekaligus menjawab, mengapa Pemda Cirebon merasa sangat berkepentingan menyemarakkan peringatan 1 Suro.


Karena aboge, terlambat sehari


Satu lagi perbedaan Cirebon dengan dua keraton lainnya adalah penetapan awal tahun Jawa. “Satu Suro di sini, mungkin dua Suro di sana. Anggap saja kita telat sehari,” tambah Ratu Mawar. Perbedaan ini karena metode menghitung di Cirebon memang lain. “Istilahnya aboge,” jelas wanita itu.


Keraton sendiri, meski tak banyak, tetap menggelar sejumlah acara ritual. Di Kanoman misalnya, satu hari menjelang 1 Muharram, diadakan khitanan massal bagi anak-anak warga masyarakat sekitar. “Mereka kami bekali dengan baju kampret (serupa baju koko), peci, sarung, sandal, makanan, dan uang Rp 50 ribu,” tutur Pangeran Raja H. Muhamad Imamuddin, adik laki-laki tertua Sultan, yang kerap mewakili kakaknya di berbagai acara sosial.


Sebelumnya, mereka berkunjung ke makam Sunan Gunung Jati, membaca salawat dan tahlil. Sedangkan puncak peringatan, pembacaan “Babad Cirebon”, dilaksanakan persis di malam 1 Suro. Babad yang menceritakan awal berdirinya Kerajaan Cirebon ini dibacakan langsung Pangeran Muhammad Amaludin, putra Sultan.


Dulu, acara ritual itu diadakan di bangunan Witana, di belakang Keraton Kanoman. Tapi, karena bangunan itu sudah terlalu tua dan khawatir rusak, acara dialihkan ke pendopo utama. Selama membaca naskah, Amal – begitu Amaludin dipanggil – didampingi tujuh abdi. Tiga orang masing-masing membawa baki berisi naskah babad, tempat kemenyan, meja kecil, sedangkan yang empat orang membawa lilin. Tak ketinggalan, didampingi pula enam ulama sepuh.


Usai pembacaan babad, acara dilanjutkan dengan persembahan nasi tumpeng kepada khalayak yang hadir. Di sini tampak betapa daya tarik magis kraton masih berkibar buat kalangan tertentu. Bak “singa lapar”, ratusan pengunjung berebut tumpeng yang jumlahnya belasan.


“Bukan makanannya, tapi berkahnya yang saya cari,” aku seorang pemilik toko di Pasar Kanoman. Ia percaya, banyak sedikitnya makanan yang bisa disantap berpengaruh terhadap rezeki yang bakal diterima.


Cuci jimat tradisional


Di Kraton Kesepuhan, acara paling menonjol dalam menyambut 1 Suro hanya pencucian benda-benda pusaka yang tersimpan di museum kraton. Itu pun tidak dilakukan persis pada malam peralihan tahun. “Tapi secara bertahap, antara 1 hingga 10 Suro,” tegas “Lurah Dalem” Kesepuhan Mohamad Maskun, pemimpin upacara pencucian. Lurah Dalem merupakan jabatan di lingkungan keraton yang bertugas mengurusi masalah internal kraton.


Persoalan ke luar, seperti hubungan dengan penduduk sekitar, ditangani oleh Lurah Magersari. Nah, kedua lurah (penjabatnya tak mesti keluarga Sultan) itu punya seorang atasan langsung, disebut Lurah Kepala.


Adakah upacara khusus sebelum pencucian? “Ada pembacaan doa. Tapi, acara itu tidak melibatkan Sultan, karena pusaka utama, seperti Kereta Singa Barong dan Piring Panjang Jimat tidak masuk daftar,” tandas Maskun.


Meski tak melibatkan jimat Sultan Sepuh (sebutan penguasa Kraton Kesepuhan), tetap ada syarat yang tak bisa ditinggalkan. Seperti larangan menggunakan zat kimia untuk melunturkan karat. Sekuat apa pun karatnya, tetap harus dibersihkan dengan ramuan tradisional, semisal campuran jeruk nipis dan air kelapa. Awalnya, benda-benda pusaka itu direndam dalam bak besar. Lama perendaman antara 2 hari – 1 minggu. “Tergantung banyak-sedikitnya karat dan kotoran yang menempel,” ujar Maskun.


Selesai direndam, sang pusaka dimandikan dengan air kembang tujuh rupa. Tak ada patokan harus memakai bunga tertentu. “Yang penting jumlahnya tujuh macam dan, tentu saja, masih segar,” tambah Maskun. Tapi, bunga-bunga pembawa wangi klasik, seperti mawar dan melati lazim dipakai. Pusaka-pusaka kecil, seperti keris, pisau, atau tombak biasanya selesai paling awal. Sementara benda seperti tameng (perisai) perang, gamelan, dan sejenisnya jelas tak bisa diselesaikan dalam satu-dua hari. Itu sebabnya, total waktu pencucian bisa mencapai 10 hari.


Memasuki tahun baru, ternyata tak hanya manusia yang merasa perlu “bersih diri”, benda pusaka pun perlu tampilan baru.

Demikian kembali disaji bukan untuk dipuji tetapi disaji untuk dinikmati

Salam Takzim Batavusqu

178 pemikiran pada “Ritual Malam Satu Suro

        1. Sepedanya dimandiin sekalian Kang pake kembang 7 rupa terus pakai air 7 sumur haaaaa …..

          buah mangga,buah kedondong
          buah jarak, buah jambu air
          jangan pada bengong dong
          mendingan kite ngerujak di tempat parkir
          terus beli roti dapat kedondong
          bentar lagi mo tahun baru dong

          ada banci jualan pepaya
          maafin aku ya ……….

          Jambu merah
          nyangkut di dinding
          Jangan marah yaaaa
          cuma just kidding

        2. Iya ya, cari kembang dulu ah
          pake airnya, 7 sumur ya
          1. Aqua seliter
          2. Dua Tang seliter
          3. Ades seliter
          4. Aquaria seliter
          5. Prim-a seliter
          6. Gloria seliter
          7. VIT seliter
          wah sekarang 7 sumurnya ga perlu repot

  1. Salam Takzim.
    Kalau di kampung saya tgl 1 Suro atau 1 Muharram (tahun ini jatuh pada tanggal 19 Desember).. biasanya orang yg tua tua pada gak tidur.. sebab menyambut 1 suro yg kebetulan adalah Tahun baru Kalender Jawa.
    Sambil berdoa menurut kepercayaan masing2 tentunya.

    1. Ya kang, saat ini ritual 1 suro masih banyak yang mengagungkannya, saya juga senang menyaksikannya. Justru pergantian tahun islam ini mulai banyak yang meniadakan acara di mesjid-mesjid atau mushola
      Sayang ya kang

  2. dan konon akan banyak membawa berkah..
    bertani tambah subur…
    pegawai naik pangkat… gajinya juga..!
    walah…
    tapi mudah2an .. yg terbaik ia akan dapatkan.
    sebab selama kita berserah dan memohon padaNYA.. harapan itu selalu ada. Sebab DIA maha pengasih.

    Salam Takzim Batavusqu.

  3. Anak muda Jawa sekarang mungkin nggak ngeh dengan yang namanya 1 Syuro ya. Tahunya yaaaa malam mingguan.
    Wah..sudah enak mbacanya,banyak lorong untuk istirahat. Sip mas
    Salam hangat dari Surabaya

    1. Mereka lebih mencatet tanggal 14 dibulan Pebruari, terus hari jadian, pokonya nggak ngertiin sejarah pakde
      Lorongnya harus dikasih dua jeda baru bisa
      Terimakasih pakde sudah berbagi

  4. Sayang sekali saya walau dari Jabar belum menyaksikan ritual 1 syuro di Cirebon. Malah di Solo yang sering menyaksikan yang terkenal dengan Kyai Slametnya. Di Surabaya entah belum ada informasi acara apa Mas ?
    Selamat Tahun Baru Mas dan Selamat Ultah buat Cirebon.
    Salam hangat selalu untuk Mas Zipoer dan keluarga.

    1. sdh bbrp tahun saya nggak ikut ritual mengelilingi beteng spt yg m4stono maksud ini.
      dulu ketika masih remaja, dibela2in ke kraton solo untuk ikut ngalap berkah di malam 1 suro. jalan kaki 30 pp dari rumah ke kraton nggak terasa, maklum banyak teman yg rame2 merayakan malam 1 suro

  5. Selamat pagi Zipoer, saya dari Jawa Barat hanya tidak diCirebon, pada 1 Suro selain upacara ritual ada upacara yang unik yaitu menambuh genderang keliling kampung sambil mengalunkan nyanyian ayat-ayat suci yang merdu didengar. Selain itu kami membuat bubur merah dan putih untuk menyambut Tahun Baru tsb. Dan untyuk para wanita dan remaja mencuci rambutnya/berkeramas di air terjun di suatu desa kecil yang sejuk yaitu Maribaya . Ya, pokoknya unik banget. Mereka masih mempercayai sakralnya 1 Suro, Demikian Zipoer sekedar sharing dari Daerah tentang 1 Suro, semoga bermanfaat, terima kasih.

    Regards, agnes sekar

  6. Thank, atas infonya..Iyya,,yya ntar malam harusnyajadi ajang tafakkur neh..
    Bersihin 7 Lathaif

    Salam kenal ye..kayaknya zipoer ini pernah masuk blog sahabatku..tapi tertinggal waktu pindah server..natardech di add linknya ya !

  7. Ngomong2…
    Maksudnya Witana itu, apa yaa….?? Kok jadi pingin tau nih… 🙂

    Met 1 Suro yaa, Kang…
    Moga jadi moment yg baik utk memperdalam khazanah moral n spiritual…

    Salam hangat dan damai selalu…

  8. Salam Takzim.
    Di Ponorogo seru abis klo merayakan suro, tahun ini aja katanya pemerintah menyiapkan 1,3M untuk merayakan grebek suro yang emang sudah adat bagi masayarakat Ponorogo. Sya sendiri meskipun bukan orang ponorogo ttp pernah merasakannya bbrpa kali.
    Selamat tahnn baru 1431H juga.

  9. Selamat Tahun Baru Hijriah juga Pak Zipoer. Semoga di tahun baru ini kita akan mendapatkan rahmat, kesehatan, dan rejeki yang halal dan berlimpah.

    Mengenai ritual di Bulan Suro (Muharram), memang sering dilakukan sebagian masyarakat kita. Bapak saya dulu punya pusaka juga di jamas pada Bulan Suro. Tapi kalau menurut saya sebaiknya kita memelihara diri kita dari syirik, karena akan dilaknat oleh Allah SWT. Itu menurut keyakinan saya.

    Salam dari ujung timur pulau Jawa
    Bahtera Prabaswara

  10. di tempat saya pun masih ada sebagian orang yang menyelenggarakan acara berkaitan dengan malam 1 suro,,, biasanya sih menggelar doa bersama dan makan tumpeng bersama …

  11. Inilah rakyat kita, yang selalu merasa bangga dengan ritual yang kurang jelas asal-usulnya dan manfaatnya sehingga yang terjadi adalah pembodohan diri….Hal itu terus berlansung berabad-abad….Ckckckckck, semoga kita bisa mengilangkannya sedikit demi sedikit 😀

    1. Ritual adat, itu tergantung dari sisi mana dipandang, jangan dihilangkan dong itu kan budaya bangsa sendiri, contohnya saja ritual mbah Slamet di Solo kan menambah income bagi negara kita

  12. citromduro

    salam takzim selalu buat kang zipoer

    selamat tahun baru hijriyah semoga semakin menambah keimanan kita

    salam dari pamekasan madura

  13. ABDUL AZIZ

    Kalau menurut saya, perbanyak saja tumpengnya, kemudian undang para fakir miskin untuk prasmanan. Saya kira akan lebih berkah.
    Tulisannya menarik, terima kasih.
    Salam.

  14. Selamat Tahun Baru Hijriyah.
    Selamat menikmati malam 1 Suro.
    Selamat memandikan pusaka (lahir & bathin).
    Selamat bersih-bersih.
    Selamat bertafakur semalam suntuk.
    Selamat merenung.
    Selamat dah pokoknya…

  15. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, di awal tahun baru hijriyah 1 Muharam 1431H ini hamba bulatkan tekad untuk bisa kembali kepada jalan yang Engkau Rahmati, yang penuh hidayahMu, dan yang Engkau Ridhoi.

    Maafkan bila di tahun lalu seringkali buat kesalahan, kita songsong tahun depan dengan penuh harapan dan semangat

    Wassalam
    ruanghati.com

  16. Bang Zip Yth,
    Kang Dadang Yth,
    Selamat Tahun Bari Hijriyah 1430 H,
    Semoga kedamaian, kebahagiaan selalu ada pada siri kita,
    Semoga ketaqwaan & amal ibadah kita menigkat ditahun ini,
    AMin

  17. Bang ZIp, suksesss selalu

    Selamat Tahun Baru Hijriyah 1430 H,
    Semoga kedamaian, kebahagiaan selalu ada pada siri kita,
    Semoga ketaqwaan & amal ibadah kita menigkat ditahun ini,
    AMin
    Salam Takzim

  18. citromduro

    banyak corat coret dinding yang tidak berkenan dilakukan
    ijinkan dari pamekasan madura mengantarkan permohonan maaf atas segala ketidak perkenan buat mas dedenkusn.
    saling memaafkan begitu indah di awal tahun baru

    SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1431 H

    salam dari pamekasan madura

  19. Siti Fatimah Ahmad

    Assalaamu’alaikum

    SAHABAT
    Walau…
    Langkah tak bertemu
    Tangan tak berjabat (perempuan sahaja ya)
    Ucapan tak terdengar
    Izinkan hati ini memohon maaf
    Atas segala…..
    Sikap dan lisan yang tak terjaga
    Janji yang terkota
    Hati yang kerap berprasangka (insya Allah tiada)
    Sepanjang setahun perkenalan kita
    Selama persahabatan kita terjalin di dunia maya
    Terima kasih atas kasih sayang dalam ukhuwwah yang dicerna
    Semoga kita selalu di dalam perlindungan-Nya

    SELAMAT MENYAMBUT MA’AL HIJRAH 1431
    Salam Awal Muharam dan salam manis dari saya di Bangi, Selangor, MALAYSIA.

    SITI FATIMAH AHMAD

  20. Selamat menyambut Awal Muharram 1431 H.

    Mohon dimaafkan segala kesalahan..dan komentar yg tak berkenan.
    Marilah kita sambut Tahun yg baru dengan hati yang penuh dengan rasa Syukur.

    Salam.

  21. Meskipun beda2 perayaannya, yang penting intinya sama2 baik ya mas….
    Selamat TAhun baru Hijriah semoga lebih baik dari sebelumnya, AMIN
    “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung, yang hari ini sama seperti kemarin dia termasuk orang yang merugi dan yang hari ini lebih buruk dari kemarin dia termasuk orang yang celaka ”
    🙂

  22. Ping-balik: Sisi Lain Malam 1 Suro di Bantul « Batavusqu

  23. Salam silaturahim dari Lereng Muria
    Cah Ndeso ingin mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1431 H

    Semoga kita tetap semangat untuk ngeBlog, tetap memperkuat tali silaturahim dan juga tak lupa untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh SWT dengan menjalankan syariat-Nya

    Amiieenn

  24. Ping-balik: Upacara si Rambut Gimbal « Batavusqu

  25. Ping-balik: Tradisi Bayi Turun Tanah 3 « Batavusqu

  26. Ping-balik: Tradisi Bayi Turun Tanah 4 « Batavusqu

  27. Ping-balik: Tradisi Bayi Turun Tanah 5 (end) « Batavusqu

  28. Ping-balik: Ada Kutu di Wordpress « Batavusqu

  29. Ping-balik: Kata Orang Kutu Bikin Gatel « Batavusqu

  30. Ping-balik: 9 Hari Pertama PATAS 2010 « Batavusqu

  31. Ping-balik: Pengantar Puasa Senin Kamis « Batavusqu

  32. Ping-balik: Ritual Puasa Senin Kamis 1 « Batavusqu

  33. Ping-balik: Ritual Puasa Senin Kamis 2 (end) « Batavusqu

  34. Ping-balik: Ritual Puasa Senin Kamis 2 « Batavusqu

  35. Ping-balik: Ritual Puasa Senin Kamis 3 (habis) « Batavusqu

  36. Ping-balik: KutuBacaBuku di Batavusqu « Batavusqu

  37. Ping-balik: Informasi Senjata, Gratisss ! « Batavusqu

  38. Ping-balik: Golok bukan go! Blog « Batavusqu

  39. Ping-balik: Kujang; Ajimat Raja Pasundan « Batavusqu

  40. Ping-balik: Artikel Terunik Pertama Leysbook « Batavusqu

  41. Ping-balik: Artikel Terunik Pertama Di Leysbook « Batavusqu

  42. Ping-balik: Rencong Milik Aceh « Batavusqu

  43. Ping-balik: Kode Etik Nara Blog (Blogger) « Batavusqu

  44. Ping-balik: Celurit di mata Carok « Batavusqu

  45. Ping-balik: Hadiah Terunik Akhirnya Terbit « Batavusqu

  46. Ping-balik: Ceria bersama Si Bungsu « Batavusqu

  47. Ping-balik: Gerbang Baru Mulai Terbuka « Batavusqu

  48. Ping-balik: Kemeriahan Humberqu « Batavusqu

  49. Ping-balik: Berburu Dengan Sumpit « Batavusqu

  50. Ping-balik: Humberqu Jilid 1 « Batavusqu

  51. Ping-balik: 3 Hari yang tertinggal « Batavusqu

  52. Ping-balik: Risalah Untuk Rusma « Batavusqu

  53. Ping-balik: Humberqu Jilid 2 « Batavusqu

  54. Ping-balik: Ayoo gerakkan tubuh sambut pagi ceria « Batavusqu

  55. Ping-balik: Tradisi Aruh Baharin 1 « Batavusqu

  56. Ping-balik: Aruh Baharin 2 (habis) « Batavusqu

  57. Ping-balik: Permohonan Maap « Batavusqu

  58. Ping-balik: Nilai-nilai Budaya Makassar 1 « Batavusqu

  59. Ping-balik: Nilai-nilai budaya Makassar 2 « Batavusqu

  60. Ping-balik: Nilai-nilai Budaya Makassar 3 (end) « Batavusqu

  61. Ping-balik: Wisata Kuliner khas Makassar 1 « Batavusqu

  62. Ping-balik: Wisata Kuliner Khas Makassar 2 « Batavusqu

  63. Ping-balik: Wisata Kuliner Khas Makassar 3 (end) « Batavusqu

  64. Ping-balik: Peduli Sahabat « Batavusqu

  65. Ping-balik: Tali Asih dari Pakde Cholik « Batavusqu

  66. Ping-balik: Penghuni Cempaka Mas Teler « Batavusqu

  67. Ping-balik: Kupersembahkan untuk yang paling Sedjatee « Batavusqu

  68. Ping-balik: Mengenang 64 Tahun Bandung Lautan Api « Batavusqu

  69. Ping-balik: Jail ko tega sih « Batavusqu

  70. Ping-balik: Mari Matikan Lampu Selama 60 Menit « Batavusqu

  71. Ping-balik: Jakarta Kota Air (Bagian 2) habis « Batavusqu

  72. Ping-balik: 3 Fasilitas Yang Mengganggu « Batavusqu

  73. Ping-balik: Juri dapat cindra mata « Batavusqu

Tinggalkan Balasan ke cah ndeso Batalkan balasan