Hari Raya Jum’at

Salam Takzim

Sahabat dan pembaca batavusqu yang berbudi

Puji syukur terpanjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana kita masih ketemu kembali di hari Jum’at ya hari yang menurut kalender adalah jum’at ke 16 di tahun 2014. Hari Jum’at bagi kaum muslim merupakan hari raya, karena pada hari ini seluruh kaum muslim wajib merayakannya dan jikalau sudah 3 kali tidak melaksanakan dia harus bertaubat.

Karena hari Jum’at merupakan hari raya maka tentunya ada persyaratan umum dan persyaratan khusus yang harus dikerjakan oleh kaum muslim itu sendiri.

1. Syarat-syarat Umum

Adapun syarat-syarat shalat Jum’at yang bersifat umum adalah sebanyak 9 macam, ialah:

Pertama, yang sah  melaksanakan shalat Jum’at ialah orang Islam.  Tidak sah dong kalau orang kafir asli atau murtad.

Kedua, yang sah  melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang sudah tamziz (berakal).  Tidak sah shalat Jum’at orang yang belum Tamziz (belum berakal).

Ketiga, yang sah  melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang mengerti tentang kaifiyah atau tata cara yang fardlu dalam shalat Jum’at. Tidak sah shalat Jum’at atas orang yang tidak me-ngerti tentang kaifiyah fardlu shalat Jum’at.

Keempat, yang sah melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang tak meneqadkan sesuatu perintah fardlu, diteqadkan sebagai perintah sunnah. Tidak sah shalat Jum’at atas orang yang meneqadkan pe-rintah fardlu itu diteqadkan perintah sunnah

Kelima, yang sah melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang mengerti dengan kenyataan (yakin), atau sangkaan (dhan) masuknya waktu shalat Jum’at melalui petunjuk yang benar. Tidak sah shalat Jum’at atas orang yang tidak mengerti masuknya waktu shalat.

Keenam, yang sah melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang menutupi warna aurat di dalam shalat. Tidak sah shalat Jum’at atas orang yang dengan sengaja membuka auratnya di dalam shalat.

Ketujuh, yang sah melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang di dalam shalatnya menghadap kiblat dadanya ke ka’bah Baitullah di Makkah, bagi orang yang kenyataan shalat di hadapan Ka’bah di Makkah, atau sangkaan hati dengan petunjuk atas orang yang shalat jauh tempatnya dari ka’bah mengikuti ulama mujtahid bagi orang yang bukan ahli mujtahid. Tidak sah shalat Jum’at atas orang yang tidak menghadap kiblat ke ka’bah.

Kedelapan, yang benar melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang suci dari segala hadas kecil dan hadas besar. Tidaklah benar shalat Jum’at atas orang yang mengandung kedua hadas kecil dan besar.

Kesembilan, yang benar melaksanakan shalat Jum’at ialah orang yang suci pakaian, tubuh dan tempatnya dari semua najis yang tak dimaafkan. Tidak sah shalat Jum’at atas orang yang pakaian, tubuh dan tempatnyua mengandung najis yang tidak dimaafkan.

2. Syarat-syarat Khusus

Adapun syarat-syarat shalat Jum’at yang bersifat khusus adalah sebanyak 6 macam, yaitu:

Kesepuluh, kegiatan shalat Jum’at hendaklah dilaksanakan bersama (jamaah) pada waktu Dhuhur. Tidaklah benar shalat Jum’at dilaksanakan tidak sesuai dengan ketentuan waktunya.

Kesebelas, kegiatan shalat Jum’at hendaklah dilaksanakan dalam perumahan (al-Daar), perkampungan (al-Qaryah), perkotaan kecamatan (al-Balad) dan perkotaan kabupaten (al-Mishri). Tidak benar shalat Jum’at dilaksanakan di padang pasir, “ara-ara” atau gurun.

Keduabelas, pelaksanaan shalat jum’at hendaklah tidak kedahuluan dengan takbiratul ihram  Jum’at lain, atau bersamaan shalat Jum’at di dalam satu tempat tanpa adanya uzur. Tidaklah sah shalat Jum’at yang takbiratul ihram shalat Jum’atnya didahului takbiratul uhram shalat Jum’at yang lain. Adalah hukum ini berlaku kalau tidak terdapat uzur.

Ketigabelas, hendaklah shalat Jum’at dilaksanakan dengan berjamaah pada rakaat pertama dan kedua jika ada yang terlambat karena sesuatu hal harus masbuk bagi makmum.

Keempatbelas, jamaah shalat Jum’at hendaklah dilaksanakan minimal oleh 40 orang yang bersifat: Islam, berakal, usia baligh, kaum lelaki, merdeka, dan muqim mustauthin. Muqim Mustauthin ialah penduduk yang tetap tinggal di perumahan tempat berdirinya shalat Jum’at, dan tidak berpindah ke tempat lain ketika musim hujan atau kemarau datang, kecuali karena kesukaran. Tidak benar shalat Jum’at bilangannya kurang dari 40 orang (misalnya) tercampur dengan anak-anak, orang yang hilang akalnya, orang wanita atau orang musafir.

Kelimabelas, mendahulukan pelaksanaan dua khutbah dan mengakhirkan pelaksanaan shalat Jum’at. Dan tidak sah mendahulukan shalat Jum’at sebelum khutbah dua selesai dibacakan oleh khatib.

Seperti biasa disaji bukan untuk dipuji apalagi dicaci namun semata hanya untuk dimengerti.

——————————————————————————————————————————————————

Salam Takzim Batavusqu

5 pemikiran pada “Hari Raya Jum’at

  1. Assalaamu’alaikum wr.wb, Kang Zipoer7….

    Awalnya saya kira wajib apa yang merayakan Hari Jumaat bagi umat Islam hingga jika tidak merayakannya tiga kali, harus bertaubat… hehehe 🙂

    Rupanya wajib solat Jumaat. Iya sewajibnya bagi kaum lelaki yang merayakan hari Jumaat dengan emmahami syarat umum dan khusus agar apa yang dilaksanakan dalam ibdaha bukan sekesar ikut-ikutan tetapi dengan ilmu.

    Semoga Jumaat ini memberi kebaikan dalam kehidupan kita sehingga hadirnya Jumaat akan datang. Didoakan Kang Zipoer dan keluarga dalam lindungan dan rahmat Allah SWT. Aamiin.

    Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak. 😀

    1. Aaminn bunda SFA Terima kasih atas do’anya, Do’a yang sama juga buat bunda SIti Fatimah Ahmad di Sarawak Malaysia semoga keluarga bunda SFA selalu dilindungi dan diberi rahmat oleh Allah SWT
      Salam Takzim buat Bunda

Tinggalkan komentar